Jangan Salahkan Jilbabnya (2)

RAKERBAR_4171

Setelah kemarin kita diskusi bahwa wanita berjilbab bukanlah malaikat yang bebas dosa, mari kita telisik kembali tentang ‘wanita berjilbab’ lebih dalam. Ada lagi fikiran atau ucapan mengenai wanita berjilbab, seperti…
.
.
“Jilbabnya panjang banget, kayak ibu-ibu aja” “Gamisnya tuh kepanjangan sampe nyapu jalanan” “Digaya-gayain dong jilbabnya!” “Itu jilbab apa taplak meja? Panjang banget” “Duh jangan panjang-panjang deh jilbabnya, serem!” “Sok eksklusif banget sih!” “Aliran apa yg jilbabnya panjang-panjang gitu?” “Ih cadaran, gimana cara ngomong sama orang lain?” “Islam garis keras nih kayaknya! (Islam gaada versi keras ato lembut :’D )”
.
.
.
Dan segala macam ucapan-ucapan yang mengganggap bahwa “jilbab panjang-gamis-cadar” itu ‘aneh’, ‘eksklusif’ dan segala macam fikiran lainnya.

Setelah kita tahu bahwa jilbab adalah kewajiban bukan pilihan. Maka, kita telisik kembali, jilbab seperti apa yang sesuai aturan? Bukankah jika kita melakukan sesuatu harus sesuai aturan? Hal kecil saja. Harus berseragam sekolah yang rapi ketika bersekolah. Lalu kita mengikutinya. Karena apa? Itu aturan. Melanggar? Pasti dapat hukuman.

Dan aturan yang Dia buat bukan tanpa alasan. Melainkan untuk penjagaan. Menutupi dada, tidak membentuk lekuk tubuh, tidak transparan dan tidak menyerupai kaum laki-laki. Hanya itu. Selebihnya? Itu sunnah.

Jilbab panjang atau yang lebih dikenal jilbab syar’i bukan tanda tingkat keimanan dan ketaqwaan seseorang.

Lagi. Lagi. Dan lagi. Mereka bahkan diri ini yang berjilbab syar’i tidak pernah luput pula dalam kesalahan, maka berhenti ‘salahkan jilbabnya’. Jilbab syar’i bukan maksud untuk menarik diri dari lingkungan, namun menjaga diri dari sentuhan dan tatapan yang tidak semestinya.

Jilbab syar’i bukan berarti tidak mengenal gaya. Namun, bergaya dengan sesuai aturanNya. Lagipula saat ini jilbab syar’i instant sudah jadi ‘trend’ kekinian.

Jilbab syar’i bukan berarti menandakan kesempurnaan yang memakainya, melainkan penjagaan dari melakukan sifat buruk pemakainya.

Semoga menjadi pengingat untuk kita-terutama yg menulis untuk selalu berprogres ke arah kebaikan 😊

Leave a comment